🌏 Hari Posyandu Nasional/29/4/2024...


Wanita dan Neraka

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ وَحَسَنُ بْنُ مُوسَى قَالاَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِى جَعْفَرٍ الْخَطْمِىِّ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ كُنَّا مَعَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فِى حَجٍّ أَوْ عُمْرَةٍ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِمَرِّ الظَّهْرَانِ فَإِذَا امْرَأَةٌ فِى هَوْدَجِهَا قَدْ وَضَعَتْ يَدَهَا عَلَى هَوْدَجِهَا – قَالَ – فَمَالَ فَدَخَلَ الشِّعْبَ فَدَخَلْنَا مَعَهُ

Dari ‘Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit, “Kami bersama Amr bin al Ash dalam suatu perjalanan dalam rangka haji atau umrah. Ketika kami tiba di suatu daerah bernama Marr Zhahran tiba tiba ada seorang wanita yang berada dalam tandu yang dipasang di atas punggung onta mengeluarkan tangannya dari tandu. Amr bin Ash lantas belok dan memasuki jalan yang ada di atas bukit. Kami pun mengikuti beliau.

فَقَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى هَذَا الْمَكَانِ فَإِذَا نَحْنُ بِغِرْبَانٍ كَثِيرَةٍ فِيهَا غُرَابٌ أَعْصَمُ أَحْمَرُ المِنْقَارِ وَالرِّجْلَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنَ النِّسَاءِ إِلاَّ مِثْلُ هَذَا الْغُرَابِ فِى هَذِه الْغِرْبَانِ ».

Setelah itu beliau bercerita, “Kami pernah bersama Rosululloh di tempat ini. Tiba tiba kami menjumpai burung gagak dalam jumlah yang banyak sekali. Diantara burung burung gagak yang berwarna hitam kelam itu dijumpai seekor burung gagak yang paruh dan kakinya berwarna merah [dan ini sangat langka,]. Lantas Rosululloh bersabda, ‘Jumlah wanita yang masuk surga dengan yang tidak masuk surga itu hanya semisal jumlah gagak yang paruh dan kakinya berwarna merah dengan umumnya gagak yang seluruh tubuhnya hitam kelam’.

قَالَ حَسَنٌ فَإِذَا امْرَأَةٌ فِى يَدَيْهَا حَبَائِرُهَا وَخَوَاتِيمُهَا قَدْ وَضَعَتْ يَدَيْهَا وَلَمْ يَقُلْ حَسَنٌ بِمَرِّ الظَّهْرَانِ.

Hasan bin Musa, salah seorang perawi, mengatakan, “Wanita tersebut menampakkan tangannya yang bercincin” [HR Ahmad no 17860, Syaikh Syuaib al Arnauth mengatakan ‘para perawinya itu tsiqoh‘].

Hadits ini menunjukkan bahwa tabarruj itu sebab masuk neraka bagi wanita dan termasuk tabarruj adalah menampakkan cincin yang ada di tangan di hadapan laki-laki yang bukan suami dan bukan mahromnya.

Syaikh Abdurrazzaq al Badr mengatakan,
“Termasuk yang menyebabkan wanita masuk neraka adalah tabarruj. Jika sahabat Nabi, Amr bin al Ash melihat wanita yang badannya tertutupi tandu dari keempat sisinya sehingga tidak ada satupun bagian tubuhnya yang nampak namun tangannya terjulur keluar sehingga nampaklah cincin yang ada di jarinya maka beliau lantas menyebutkan hadits di atas maka apa yang akan beliau katakan seandainya beliau kondisi wanita zaman ini yang bertabarruj, menampakkan perhiasan [cincin, gelang dll], mengenaikan beragam parfum, beragam bentuk berdandan dan berhias yang hanya menyebabkan laki laki normal tergoda. Sebagian wanita bahkan keluar rumah tanpa ada kebutuhan sama sekali untuk keluar rumah padahal Alloh memerintahkan mereka untuk betah tinggal di rumah namun mereka malah keluar tanpa ada kebutuhan kecuali untuk berdandan dan berhias di hadapan laki-laki yang bukan apa apanya untuk menggoda laki laki dan memasyarakatkan perbuatan keji. Wanita semacam ini telah menjerumuskan dirinya sendiri dalam murka Alloh dan hukumannya”.
* waroengdakwah